Ku nanti engkau dengan penuh kesabaran. Sekarang sudah 2.30 am.
Engkau kejam dan tidak datang wahai Sang Ilham. Untuk aku sudahi bab kedua ini.
Buntu!
Tolonglah aku Tuhan.
Aku cuma ditemani dingin pagi. Menanti Subuh menjelang.
Akan ku kuak jendela sesudah tertunai hakMu.
Sudah lama, tidak melihat matahari pagi bersinar dan tersenyum.
Untuk aku.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan