Angin berhenti saat aku merenung seekor merpati. Loceng-loceng kecil yang tergantung di pohon pukul
"Aku akan pergi," katanya padaku.
Melewati lautan dan hutan-hutan. Mungkin hinggap di kota-kota tanpa penunjuk arah. "Apakah kau mau menitip pesan?"
"Katakan aku bermimpi, tidur di bahunya. Dalam keretapi yang muluncur laju"
Ya! Aku bermimpi tertidur di bahunya. Seorang lelaki yang cuma beberapa kali aku temui dua tahun lalu. Sumpah! Aku tak pernah menaruh hati langsung padanya.
Sedikit pun tidak!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan